Asyiknya Lebaran...

|

Asyiknya Lebaran…

“ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR.LHAILLAHAILLALLAH HUALLAH HU AKBAR.....” GEMA SUARA TAKBIR SALING BERSAHUTAN MENGGEMA DISELURUH PENJURU HATI UMAT MUSLIM. USAI SUDAH PERJALANAN PANJANG DALAM CERITA “30 HARI MENCARI CINTA ALLAH” (hehehe...). bersorak gembira dan penuh cita. Lebaran Tiba, rasanya puas sekali jika bisa menuntaskan puasa dengan baik dan kembali marasakan Lebaran.

Sebetulnya yang paling utama dan pertama, lebaran ialah sebagai wadah kita untuk menghapus semua dosa kita. Menyempurnakannya setelah kita melakukan puasa selama 30 hari. Mencapai Kemenangan !!!!!
Tapi, lebaran di Indonesia selalu berkesan dan penuh dengan suka cita. Dan, dengan berbagai macam hal yang lain yang menawarkan memori yang indah. Nah, sekarang kita ingat kembali asyiknya lebaran, dengan pernak – perniknya….

Lebaran....Ada banyak versi dan asal usul kata Lebaran. Sebagian kelompok di jawa beranggapan istilah ”lebaran” berasal dari ungkapan dari ”wis bar” (sudah selesai), maksudanya telah selesai mengerjakan ibadah puasa dan kata ”lebar” yang artinya selesai.

Mudik..... aktivitas ”halal bihalal” dan ”lebaran” khas budaya Indoensia juga berkaitan dengan histeria massal yang nyaris sama dengan iedul fitri itu sediri ”PULANG KAMPUNG”. Bahkan fenomena ini di ekspos secara khusus oleh berbagai stasiun Televisi. Menurut istilah mudik berbati kembali ke udik (hulu sungai) yang kemudian kembali ke kampung halaman. Mudik sebenarnya adalah rangkaian iedul fitri yang berhubungan dengan silaturahmi.

Takbiran..Suasana malam pertama lebaran akan meriah dan penuh warna. Takbiran lebih identik sebagai budaya Indonesia. Takbiran menjadi suatu warna kesuka citaan menyambut lebaran. Malam tersebut di adakan pawai dengan berbagai macam pernik, seperti lampion, obor an sebagainya. Biasanya malam itu banyak orang berbondong – bondong menuju ke jalan raya untuk melihatnya.

Sungkeman..... adalah kegiatan silaturahmi yang biasa di lakukan setelah shalat ied. Ajang bersungkeman dan bersalaman menjadi tradisi, lazim dilaksanakan oleh banyak orang, terutama sesama anggota keluarga. Sungkeman adalah suatu prosesi saling memaafkan dan melebur dosa. Idul fitri semacam menjadi produk baru untuk membuat seseorang refresh dan baru kembali. Sungkeman dapat menjadi wadah untuk bertemu kembali dengan sanak famili.

KETUPAT... Lebaran … pasti ada yang kurang tanpa ketupat. Tapi apa sich yang membuat ketupat selalu ada di setiap lebaran ????

Filosofi ketupat

Bg masyarakat jawa ketupat memiliki arti tersendiri, selain dati nama dan bentuk, proses pembuatan ketupat sendiri memiliki makna dan arti tersendiri dalam kehidupan masyarakat jawa.

Kita mulai dari nama yuk!!!!

Ketupat dalam bahasa jawa berarti kupat, dalam salah satu website, disebutkan bahwa adanya tradisi makan setelah hari lebaran (hari raya kupat). Kupat ini berasal dari kata Pat atau lepat (kesalahan) dan ”luar” yang berarti di luar, atau terbebas atau terlepas dengan harapan orang yang memakan ketupat akan kembali di ingatkan jika mereka telah terbebas dari kesalahan. Sehingga masyarakat diharapakan saling memaafkan.

2. Bentuk
pada umumnya, dikenal dua bentuk ketupat. Namun, yang sering kita kenal sejak SD ialah belah ketupat. Di masyarakat jawa bentuk tersebut di artikan sebagai perwujudan dari kiblat papat lima pancer. Ada yang memaknai papat lima pancer ialah keseimbangan alam arah utama mata angin. Ada juga yang memaknai sebagai nafsu manusia dalam masyarakat jawa : amarah, aluamah, supiah, mutmainah.

3. Komposisi
Komposisi umumnya ketupat tentunya Janur, beras dan Santen (lepet). Janur dimaknai sebagai penolak bala (dalam keraton solo). Beras artinya kemakmuran, dan santen artinya adalah ngapunten. Mangan kupat nganggo santen. Menawi lepat, nyuwun pangapunten.

Lebaran juga identik dengan liburan. Di hari – hari terakhir menuju hari aktif banyak keluarga menjadikannya sebagai waktu untuk berlibur ria. Oiya.... satu hal yang tak pernah terlupa lebaran identik dengan baju baru dan jajanan yang enak. Lebaran selalu ada di hati masing – masing muslim. Dengan berbagai warna – warninya.

0 komentar:

Posting Komentar