berlindung dari kehancuran

|

Berikut ini adalah kisah keteladanan yang akan selalu dikenang sepanjang masa sebagi satu contoh dan bukti bahwa orang yang selalu mengikuti jalan para rosul, merekalah yang akan mendapatkan kemenangan.

Kisah ini memuat keagungan dan kemuliaan seorang Abu Bakar yang melalui tangannya Allah subhanahu wa ta'ala menjaga dan menolong agama-Nya setelah Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri.

Abu Hurairah pernah berseru:"Demi Allah yang tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia! Seandainya bukankarena Abu Bakar yang menjadi khalifah (setelah Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat) maka niscaya Allah tidak disembah.!!"

Dan beliau mengulang-ulang ucapannya tersebut. Dan tatkala beliau mengulangnya lagi untuk yang ketiga kalinya, seorang sahabat pun berkata kepda beliau:"Sudahlah, wahai Abu Hurairah!"

Abu Hurairah dengan serta-merta berkata:" Sesungguhnya Rosulullah shallallahu 'alai wa sallam memberangkatkan pasukannya dibawah pimpinan Usamah bin Zaid dengan kekuatan tujuh ratus pasukan ke negeri Syam, dan tatkala pasukan tersebut tiba di Dzi Khasyab Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat dan suku-suku arab yang berdiam di sekitar Madinah kembali menjadi kafir (murtad). Sahabat-sahabat rosulullah pun sepakat menghadap beliau (Abu Bakar) kemudian berkata:"Wahai Abu Bakar, Perintahkanlah pasukan Usamah untuk kembali ke Madinah! Mereka sedang menuju Syam untuk menghadapi pasukan Romawi padahal orang-orang Arab di sekitar kota Madinah ini kembali menjadi kafir (murtad dengan wafatnya Rosulullah)."

Abu Bakar pun berkata:"Demi Dzat yang tidak ada Ilah selain Dia, seandainya segerombolan anjing mengitari kaki para istri rosulullah (sekalipun), maka saya tetap tidak akan mengembalikan pasukan yang telah diberangkatkan sendiri oleh rosulullah. Saya tidak akan menurunkan panji-panji yang telah dipancangkan oleh rosulullah."

Dan beliau pun tetap meneruskan pasukan Usamah. Setiap kali pasukan tersebut melewati kabilah yang ingin murtad, kabilah tersebut berkata:"Kalau kaum muslimin tidak memiliki kekuatan lagi maka pasukan seperti ini tidak akan mungkin keluar meninggalkan kota Madinah. Oleh kerena itu biarkanlah mereka bertemu dengan bangsa Romawi."

Akhirnya bertemulah dua pasukan tersebut. Setelah terjadi pertempuran sengit, akhirnya pasukan Usamah dapat mengalahkan dan menghabisi pasukan Romawi. Merekapun kembali dengan selamat dan membawa kemenangan. Orang-orang Arab yang tadinya ingin kembali kafir tetap memeluk Islam." (Al Aawasim minal Qawasim karya Ibnul 'Arabi hal 63)

Jadi, hasil dari keteguhan memegang sunnah adalah kemenangan atas musuh dan keteguhan atau ketetapan dalam menjalankan Islam.

Perhatian:
Muhammad Al-Amin Asy Syinqithi rahimahullah berkata:" Dan para 'ulama telah menyatakan bahwa kemenangan para Nabi ada dua macam: Pertama, menang dengan hujjah (argument) dan bayan (penjelasan); dan kedua, menang dengan pedang dan tombak yang hanya dikhususkan bagi orang-orang yang memang diperintahkan berperang di jalan Allah." (Adhwaa Al Bayan 1/353)

Oleh karena itu para Ulama pun menetapkan bahwa orang-orang beriman yang pada hari ini lemah dan tidak mampu serta tidak diperintahkan untuk berperang, maka mereka hanya dibebankan untuk menguasai hujjah-hujjah ilmiyah yang (diharapkan dapat) menumbangkan semua kebatilan dan perselisihan. Adapun orang- orang yang dikaruniai kekuatan (al Quwwah) dan kekuasaan (As Sulthan) maka diperintahkan untuk menggunakannya sehingga hujjah-hujjah ilmiyah tertopang dengan pedang dan tombak. Dengan demikian hujjah ilmiah akan menang disegala zaman.

Diambil dari beberpapa sumber dengan penyesuaian kontekstusional
----------------

0 komentar:

Posting Komentar