Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makkah adalah pusat planet ini. Berbagai penemuan ilmiah telah membenarkan fakta ini. Mekipun masih penuh misteri tentang apakah orang ini benar-benar yang pertama mendarat di bulan. Ketika Neil Amstrong mengambil gambar planet Bumi, ia berkata:”Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?”
Seorang ilmuwan Prancis kelahiran Palestina yang bernama Yasin As-Syauk mempresentasikan dengan detail penemuannya yang menegaskan bahwa Makkah merupakan poros Bumi. Dan karenanya, Makkah berhak dijadikan patokan waktu dunia yang benar, menggantikan pemakaian waktu Greenwich, London. Lebih mengejutkan lagi, bahkan di website log http://misteridunia.wordpress.com/2008/10/101639_f520.jpg para astronot selanjutnya menemukan bahwa bumi mengeluarkan semacam radiasi. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata radiasi ini berasal dari kota Makkah, tepatnya di Ka’bah. Yang mengejutkan lagi adalah, radiasi tersebut bersifat infinite (tak berujung). Hal ini terbukti ketika para astronom ini mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’. Artinya, apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya anatara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah (Zero Magnetism Area), konon ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Karena itulah ketika kita berkeliling mengelilingi Ka’bah (thawaf), maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Sebagai jantung Bumi, Makkah dinubuatkan sebagai penentu kehidupan jagad raya. Dari Ali Radhiyallahu anhu Nabi SAW bersabda, Allah Ta’ala berfirman “Apabila Aku menghendaki untuk merusakkan dunia (kiamat), maka Aku mulai dengan Rumah-Ku (Ka’bah), kemudian dunia mengiringinya.” (Ilhya Ulumuddin, bab Keutamaan Baitullah dan Makkah yang mulia).
Dalam Hadits yang lain dijelaskan.”Perbanyaklah thawaf di Baitullah (Ka’bah) sebelum Bait ini (Ka’bah) diangkat. Bait ini telah roboh dua kali dan ketiga kalinya diangkat” (Riwayat Al-Bazzar, Ibnu Hiban dan Al-Baihaqi dari Hadits Ibnu Umar).
Wallohua’lam.
*Dari Suara Hidayatullah dan berbagai sumber online.
1 komentar:
Subhanallah
Posting Komentar