do'a dan zikir

|

Tidak bisa dipungkiri lagi jika senjata paling kuat yang dimiliki oleh umat muslim dalam menghadapi tantangan dari kaum musyrikin dan kafir laknatullah adalah do'a dan dzikir. Dengan doa dan dzikir, kita (orang orang mukmin) berharap pengampunan, petunjuk, perlindungan, hidayah, barokah, dan hal hal lain kepada Allah SWT yang insyaallah akan dikabulkan.
Hal ini telah tebukti ketika perjuangan penyebaran agama islam ke seluruh penjuru dunia oleh Rasulullah SAW beserta sahabat sahabatnya. Ketika itu pejuang mujahiddin terlampau jauh jumlahnya dengan pasukan kafir yang jumlahnya bekali kali lipat. Namun berkat ketabahan Rasulullah SAW dengan senantiasa memanjatkan do'a seta selalu berdzikir pada Allah SWT, pada akhirnya kaum muslim tak bisa dihancurkan sampai sekarang.
Bisa juga kita ambil dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-3 yang diawali denagan “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.......”. Tentu phrase tersebut tak disusun asal asalan. Karena tanpa berkat dan rahmat Allah SWT, mana mungkin negara ini yang hanya bersenjatakan bambu runcing(dan semangat tentunya) mampu mengalahkan pesawat , tank(dibaca teng), kapal dan kendaraan tempur para penjajah yang dikendarai oleh pasukan pilihan. Namun karena pejuang muslim yang juga memperjuangkan kemerdekaan indonesia senantiasa berdo'a dan berdzikir pada Allah, maka dengan rahmat Allah, pada akhirnya negara ini bebas dari penjajah secara fiskal.
Jadi, sebagai umat muslimin, kita tak perlu takut menghadapi tantangan dalam hidup ini karena kita punya senjata yang pamungkas (bukan striker timnas kita loh) yaitu do'a dan zikir.
1. DO'A
Kita tentu yakin bahwa kita semua percaya bahwa ada entitas yang lebih tinggi yang mengatur dan menguasai hidup manusia yaitu Allah SWT. Semua yang antum(kalian) miliki saat ini bukan semata-mata hasil usaha antum sendiri, namun karunia Allah-lah yang mengijinkan semua itu terjadi. Yakinlah bahwa Allah tidak menginginkan antum gagal dan menjadi makhluk yang tak berguna. Tugas kita di dunia adalah menjadi alat-Nya untuk membantu sesama kita, dan itu tidak bisa terjadi jika kita gagal. Oleh karena itu, percayalah bahwa Allah menginginkan antum untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil (Amiiinn..) karena dengan demikian barulah antum bisa membantu orang lain. Ibarat diri antum adalah mobil, Allah lah pengemudinya. Jadi libatkanlah Allah SWT dalam setiap perencanaan hidup yang antum buat, dan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan-Nya adalah melalui doa.
Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Rabbnya. Ketika seseorang tengah berdoa berarti dia sedang memanjatkan permohonan kepada zat yang memiliki segala-segalanya dan penolong yang terbaik, yaitu Allah Swt. Tatkala kita menengadahkan kedua tangan, hakikatnya kita sedang meminta kepada Allah, zat yang Maha Pengasih dan Pemurah, sekalipun kita tidak dapat melihatnya.
Dari pengertian di atas, dapat dikatakan doa adalah kesadaran dan pengakuan seseorang akan keserbalemahannya. Karena manusia adalah makhluk yang lemah dan serba terbatas. Seringkali setelah kita merencanakan sesuatu dengan sempurna, terkadang dibalik itu terdapat kelemahan yang tidak pernah kita sadari. Maka doa menjadi sebentuk kekuatan yang muncul jauuuh dari dalam hati kita. Menjadi penyemangat di kala tubuh kita lemah dan tidak berdaya.
Allah Swt. berfirman
”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”(QS. Al Mukmin : 60).
Namun, sebagai manusia kadangkala muncul keraguan apakah doa kita dikabulkan. Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah saw. berkata dengan penuh penegasan :
“Tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang di dalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia, atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, atau bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai kadar doanya. Para Sahabat berkata “ Kalau begitu, Kami akan memperbanyak doa.” Kemudian Rasulullah saw. Bersabda : “Allah akan lebih banayk lagi (mengabulkannya)” (HR. Bukhari, Ahmad).
Doa orang yang beriman pasti dikabulkan dengan ketiga bentuk seperti apa yang disampaikan Rasulullah saw. Tetapi perlu diingat bahwa doa yang kita panjatkan harus penuh kesungguhan hati, ketulusan, penuh harapan, dan hati berdzikir pada Allah. Sambil menundukkan diri kepadaNya, khusyu dan penuh harap dikabulkan.
Kekuatan sebuah doa tergantung dari kekuatan iman kita. Iman diukur dari seberapa besar antum percaya kepada Allah SWT. Percaya bahwa Allah ada dan percaya bahwa Allah mampu melakukan segala sesuatu jika berkehendak. Oleh karena itu doa orang yang percaya sangatlah dahsyat kuasanya. Ungkapkan semua rencana yang akan antum lakukan didalam doa dan mintalah agar Allah yang membangun itu semua, bukan antum sendirian. Dengan demikian antum boleh yakin 'mobil' telah berada di jalur yang benar, bahkan bukan hal yang mustahil jika antum malahan ditempatkan di jalan tol sehingga perjalanan lebih cepat sampai (tapi yang ini tolnya gratiss). Namun semuanya itu hanya dapat terjadi jika antum meletakkan semua pekerjaan antum di dalam doa yang sungguh - sungguh. Jadi jangan pernah meremehkan kekuatan doa.
2. ZIKIR
Berenang dan menyelam di samudra zikir akan membuat hati menjadi tenteram, tenang, dan damai. Jika berzikir mengingat Allah, berarti sedang berenang di tengah samudra cahaya. Jika berenang di tengah samudra cahaya, hati akan bersinar, bersih, hidup, terjaga, tenang, tenteram, gembira, senang, dan damai.
Sebaliknya, jika lalai dari zikir, berarti sedang berenang di tengah samudra kegelapan. Jika berenang di tengah samudra kegelapan, hati akan kotor, mati, sengsara, resah, gelisah, susah, dan sedih. Antum pun akan lupa pada diri sendiri, dan Allah pun akan membuat Antum lupa kepada diri sendiri. Jika lalai dari zikir, akan tenggelam di dalam telaga kelupaan, kebimbangan, keresahan, dan keterasingan.
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri." (QS. Al-Hasyr <591:19)>

0 komentar:

Posting Komentar